SRINAGAR (Arrahmah.id) — Sebanyak 28 orang tewas ketika orang-orang bersenjata tak dikenal menembaki sekelompok turis di Kashmir yang dikelola India pada hari Selasa (22/4/2025), menurut polisi India. Sebanyak 13 orang lainnya dirawat di rumah sakit karena luka-luka.
Serangan itu terjadi di padang rumput beberapa kilometer dari pusat Pahalgam, tujuan wisata yang terletak sekitar 90 km dari Srinagar, ibu kota musim panas Jammu dan Kashmir.
“Penembakan itu terjadi di depan kami,” ujar seorang saksi mata kepada India Today (22/4).
“Kami pikir seseorang menyalakan petasan, tetapi ketika kami mendengar orang lain (berteriak), kami segera keluar dari sana… menyelamatkan nyawa kami dan berlari.”
“Selama empat kilometer, kami tidak berhenti… Saya gemetar,” ujar saksi mata lainnya kepada India Today.
Belum ada kelompok yang mengklaim serangan paling mematikan terhadap warga sipil dalam beberapa tahun terakhir.
Wilayah dengan mayoritas Muslim itu telah menjadi rumah bagi pemberontakan sejak akhir 1980-an oleh kelompok-kelompok yang terutama ingin merdeka dari India.
Pejabat pemerintah India mengatakan turis Italia dan Israel juga tewas dalam serangan yang dilakukan dengan menggunakan senapan otomatis dan senjata ringan, demikian dilaporkan surat kabar India The Hindu.
Seorang pemandu wisata mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia tiba di tempat kejadian setelah mendengar suara tembakan dan membawa beberapa korban luka dengan menunggang kuda.
“Saya melihat beberapa pria tergeletak di tanah dan tampak seperti sudah tewas,” ujar Waheed, yang hanya menyebutkan satu nama.
Kepala Menteri Jammu dan Kashmir Omar Abdullah mengatakan pada hari Selasa bahwa serangan itu “jauh lebih besar daripada apa pun yang pernah kita lihat yang ditujukan kepada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir”.
“Serangan terhadap pengunjung kami ini adalah kekejian,” papar dia.
“Pelaku serangan ini adalah binatang, tidak manusiawi dan patut dihina.”
Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk “tindakan keji” tersebut dalam pernyataan di X.
“Mereka yang berada di balik tindakan keji ini akan diadili… mereka tidak akan luput! Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” ujar dia.
Serangan itu terjadi saat Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance sedang mengunjungi India untuk bertemu Modi selama empat hari.
Vance menyebut serangan itu mengerikan dalam pernyataan di X dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka. (hanoum/arrahmah.id)