TEL AVIV (Arrahmah.id) – Militer ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa mereka telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman pada Kamis malam (29/5/2025). Serangan itu memicu alarm di beberapa wilayah dan menyebabkan penghentian sementara lalu lintas udara di Bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv.
Dalam pernyataan singkatnya, militer ‘Israel’ menyebut bahwa rudal yang ditembakkan dari Yaman berhasil dicegat menyusul aktivasi sirene peringatan di sejumlah wilayah di dalam negeri.
Media ‘Israel’ melaporkan bahwa rudal tersebut dicegat di langit Yerusalem yang diduduki, dan peristiwa itu menimbulkan kepanikan di kalangan warga yang bergegas menuju tempat perlindungan.
Sejak rudal terdeteksi diluncurkan dari Yaman, Bandara Ben Gurion langsung ditutup sementara. Sirene juga terdengar di kawasan metropolitan Tel Aviv dan Yerusalem.
Kejadian Berbarengan dengan Final Piala ‘Israel’
Serangan rudal ini bertepatan dengan laga final Piala ‘Israel’ yang digelar di Stadion Bloomfield, Tel Aviv selatan, yang dihadiri sekitar 30 ribu penonton. Pertandingan sempat dihentikan dan para pemain meninggalkan lapangan sebelum akhirnya dilanjutkan kembali.
Media ‘Israel’ menyebut Presiden ‘Israel’, Isaac Herzog, dievakuasi ke lokasi aman bersama istrinya menyusul peluncuran rudal tersebut. Setelah situasi dianggap aman, Herzog kembali ke stadion untuk menyaksikan pertandingan.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Herzog sempat meminta para penonton untuk tiarap selama 10 menit setelah serangan terjadi. Sementara itu, lembaga penyiaran ‘Israel’ menyatakan pertandingan sempat terhenti dua kali, pertama akibat serangan rudal dari Yaman, dan kedua karena adanya nyanyian bernada rasis dari penonton.
Pernyataan dari Houtsi
Menanggapi serangan tersebut, juru bicara militer kelompok Ansharullah (Houtsi), Yahya Saree, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melancarkan “operasi militer” yang menargetkan Bandara Lod di wilayah Jaffa yang diduduki, menggunakan rudal balistik.
Saree mengklaim bahwa serangan itu memaksa jutaan warga ‘Israel’ berlari ke tempat perlindungan dan menyebabkan penghentian aktivitas di bandara. Ia menegaskan bahwa serangan akan terus berlanjut “hingga agresi terhadap Gaza dihentikan dan blokade dicabut.”
Balasan atas Serangan di Sana’a
Peluncuran rudal dari Yaman ini terjadi sehari setelah kelompok Houtsi mengumumkan bahwa ‘Israel’ telah melancarkan empat serangan udara ke Bandara Sana’a, yang menghancurkan satu-satunya pesawat yang masih beroperasi di sana. Akibatnya, maskapai Yemen Airways mengumumkan penghentian seluruh penerbangan dari bandara tersebut.
Kelompok Houtsi secara konsisten meluncurkan serangan rudal ke arah ‘Israel’, yang mereka nyatakan sebagai bentuk balasan atas agresi militer ‘Israel’ di Gaza. Mereka berjanji akan melanjutkan serangan tersebut selama ‘Israel’ masih menjalankan “perang pemusnahan” di wilayah tersebut.
Perlu dicatat, awal bulan ini Amerika Serikat sempat melakukan serangan udara terhadap kelompok Houtsi sebagai tindakan balasan. Meski begitu, kesepakatan yang dicapai tidak mencakup penghentian serangan terhadap ‘Israel’, melainkan hanya terhadap kapal-kapal di Laut Merah. (zarahamala/arrahmah.id)