KABUL (Arrahmah.id) — Ribuan orang Afghanistan berunjuk rasa serentak di seluruh negeri pada hari Jumat (30/5/2025) menyikapi serangan pemboman Israel di Gaza. Unjuk rasa itu dilakukan sebagai respon atas seruan nasional otoritas Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA).
Kerumunan besar berkumpul di beberapa kota setelah shalat Jumat sambil melambaikan bendera Palestina dan membakar foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Kami mendukung Gaza. Dan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Gaza tidak sendirian, kami berdiri bersama mereka. Di mana pun umat Islam ditindas, kami membela mereka dengan kuat dan mengutuknya,” kata Jannat (28), dikutip dari Franse24 (30/5/2025)
Negosiasi untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 20 bulan sejauh ini gagal mencapai terobosan, dengan Israel melanjutkan operasi di Gaza pada bulan Maret, mengakhiri gencatan senjata selama enam minggu.
Israel dalam beberapa hari terakhir telah melonggarkan sebagian blokade bantuan total di wilayah Palestina yang diberlakukannya pada tanggal 2 Maret.
Blokade tersebut menyebabkan kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah dengan peringatan PBB bahwa “100 persen” warga Gaza berisiko kelaparan.
Perdana Menter IIA, Hassan Akhund, pada hari Jumat (30/5) mengutuk tindakan Israel di Gaza, menyebutnya sebagai genosida,dan menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya kekerasan terhadap warga sipil Palestina.
“Situasi terus memburuk setiap hari, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip dasar kemanusiaan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah IIA telah lama mempertahankan dukungan vokal untuk perjuangan Palestina dan secara teratur mengutuk tindakan Israel di wilayah yang diduduki. (hanoum/arrahmah.id)