TEL AVIV (Arrahmah.id) – Pada hari kedelapan perang antara Teheran dan Tel Aviv, Iran kembali menggempur wilayah ‘Israel’ dengan rudal-rudal jarak jauh, menghantam kota-kota dari Haifa di utara hingga Beersheba di selatan, mengakibatkan kerusakan besar dan puluhan korban luka, beberapa di antaranya dalam kondisi serius.
Media ‘Israel’ melaporkan bahwa rudal Iran menghantam Haifa, wilayah Gush Dan (termasuk Tel Aviv), dan Beersheba. Suara ledakan keras juga terdengar di Tel Aviv dan Yerusalem, memicu kepanikan warga.
Layanan ambulans nasional ‘Israel’ melaporkan sedikitnya 27 orang terluka, termasuk beberapa dalam kondisi kritis akibat serangan di Haifa. Sementara itu, departemen pemadam kebakaran menyatakan telah terjadi kerusakan parah di beberapa bagian ‘Israel’ tengah.
Channel 13 Israel memperingatkan adanya kemungkinan kebocoran bahan berbahaya akibat serangan tersebut. Di sisi lain, Channel 7 mengabarkan bahwa Iran meluncurkan sekitar 20 rudal dalam gelombang serangan terbaru ini.
Gelombang Serangan ke-17: “True Promise 3”
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengonfirmasi bahwa serangan ini merupakan gelombang ke-17 dari operasi “True Promise 3”, yang melibatkan serangan terkoordinasi rudal berat dan jarak jauh.
Juru bicara IRGC menyatakan bahwa serangan tersebut ditujukan ke “situs militer, industri persenjataan, dan pusat komando entitas Zionis.”
Media Iran Nour News melaporkan bahwa IRGC secara khusus menargetkan markas siaran lapangan milik Channel 14 di Haifa, menggunakan rudal Sejil-3, setelah sebelumnya memberikan peringatan. Ini menunjukkan bahwa Iran kini mulai menyasar infrastruktur media ‘Israel’ yang dianggap berperan dalam operasi militer dan propaganda.
Pada Jumat dini hari (20/6/2025), sebuah rudal Iran juga menghantam Beersheba, setelah sistem pertahanan udara ‘Israel’ gagal mencegatnya. Sumber Iran mengklaim bahwa lokasi yang diserang merupakan pusat infrastruktur militer dan siber aktif milik ‘Israel’.
Eskalasi yang Terus Meningkat
Serangan ini menandai eskalasi besar dalam perang langsung antara ‘Israel’ dan Iran, memperluas cakupan target dan memperdalam dampak di wilayah perkotaan. Meski ‘Israel’ memiliki sistem pertahanan udara canggih seperti Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow 3, laporan terbaru menunjukkan bahwa tidak semua rudal berhasil dicegat, memunculkan kekhawatiran serius tentang kerapuhan pertahanan dalam negeri.
Dengan gelombang serangan yang terus berlanjut dan korban sipil yang mulai jatuh di kedua belah pihak, konflik ini semakin mendekati ambang perang regional besar, dengan dampak politik, militer, dan kemanusiaan yang kian luas. (zarahamala/arrahmah.id)