DAMASKUS (Arrahmah.id) — Sebuah bom bunuh diri di Gereja St. Elias di distrik Dwaila, Damaskus pada Ahad (22/6/2025) malam hari menewaskan 20 orang dan melukai 52 orang, menurut Kementerian Kesehatan Suriah.
Dilansir BNE Intelli News (22/5), serangan itu dimulai dengan tembakan yang diarahkan ke jemaat di dalam gereja sebelum penyerang meledakkan rompi bunuh diri.
Kementerian Dalam Negeri Suriah menuduh bahwa penyerang itu berafiliasi dengan kelompok militan Islamic State (ISIS), dengan menyatakan: “Seorang anggota ISIS memasuki Gereja St. Elias di lingkungan Al-Dwaila di ibu kota Damaskus, melepaskan tembakan, dan kemudian meledakkan dirinya sendiri menggunakan rompi peledak.”
Unit darurat bergegas ke tempat kejadian, menutup area tersebut sementara tim forensik mulai mengumpulkan bukti. Koresponden melaporkan ambulans mengangkut korban, sementara gambar menunjukkan bangku-bangku kayu dan noda darah berserakan di dalam gereja.
Kepala Keamanan Dalam Negeri di Provinsi Damaskus, Osama Mohammad Khair Atkeh, mengunjungi lokasi tersebut untuk mengawasi penyelidikan awal.
Menteri Dalam Negeri Anas Khatab menulis di X: “Ucapan belasungkawa kepada keluarga korban tak berdosa dalam pengeboman teroris yang menargetkan Gereja St. Elias di Damaskus. Tim khusus di kementerian telah memulai penyelidikan untuk menentukan keadaan kejahatan keji ini.”
Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut tidak akan menghentikan upaya negara Suriah untuk mencapai perdamaian sipil atau menghalangi warga Suriah untuk memilih persatuan melawan mereka yang berusaha merusak stabilitas dan keamanan mereka.
Menteri Kebudayaan Mohammad Yassin Saleh menyampaikan kesedihan yang mendalam bagi para korban, dengan menyatakan: “Jiwa-jiwa tak berdosa hilang secara tidak adil, dan tidak ada kata-kata yang cukup untuk meratapi mereka. Tidak ada tempat untuk kebencian di antara kita, dan kita tetap menjadi satu bangsa dalam menghadapi terorisme dan hasutan.”
Menteri tersebut mengatakan satu-satunya penerima manfaat dari tindakan teroris pengecut ini adalah pihak-pihak yang tidak menginginkan stabilitas Suriah – pihak-pihak yang sama yang dirugikan oleh jatuhnya rezim sebelumnya.
Gubernur Damaskus menegaskan bahwa badan keamanan bekerja dengan kapasitas penuh untuk mengungkap keadaan di balik insiden tersebut dan mengejar para pelaku untuk diadili. (hanoum/arrahmah.id)