BOGOR (Arrahmah.id) – Kepala Bidang Pengendali dan Operasi Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih mendata sejumlah Sopir Angkot yang nekat beroperasi selama libur Lebaran 2025.
Hal itu dilakukan menyusul adanya aduan sopir yang mengaku tidak menerima utuh Rp 1,5 juta, kompensasi libur dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
BacaJuga
Bahkan beberapa dari mereka mengadu adanya pemotongan uang kompensasi libur menjadi Rp 800 ribu.
“Yang tadi beroperasi kita data, nama, SIM, Nomor Plat Angkot, kita kumpulkan datanya nanti kita evaluasi dengan Organda atau KKSU yang mengkordinatorinya biar utuh semuanya jangan sampai pemberitaan laporan-laporan tidak sesuai,” Ujar Kabid Dalops Dishub Dadang Kosasih , Kamis (3/4/2205).
Para pemilik angkot (tokeh) juga terancam di cabut izin trayek bahkan di amankan armadanya oleh petugas. Dari pendataan dan penindakannya Kabid Dalops Dishub mendata ada 15 sopir angkot yang nekat beroperasi.
“Kita penindakannya dengan memutar balikkan kendaraan angkot, kita alihkan ke jalan alternatif, jadi putar baliknya di jalan alternatif tidak di jalan utama lagi,” tambah Dadang .
Dugaan pemotongan uang kompensasi itu juga menjadi dalil sopir angkot nekat tetap beroperasi.
“Bisa jadi sopir kalong, jadi bukan sopir sebenernya itu tokehnya ngebiarin suruh narik ga ngitung resiko nya, bisa jadi yang terima 800 ribu itu di bagi 2 sama tokehnya ” Kata Ujang salah seorang sopir angkot Cisarua yang tidak narik sementara.
Gubernur Jawa Barat telah memberikan komoensasi kepada 715 sopir angkot trayek Ciawi-Cisarua, Pasir Muncang-Ciawi, dan Ciawi-Cibedug. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan kompensasi sebesar Rp1 juta uang tunai dan Rp500 ribu berupa sembako.
(ameera/arrahmah.id)
