JAKARTA (Arrahmah.id) – Presiden Prabowo Subianto diingatkan soal tipu muslihat “Israel”. Pasalnya, Kepala Negara berencana membuka hubungan diplomatik dengan “Israel” demi Palestina.
“Publik tentu tidak ingin Presiden Prabowo jadi korban “Israel”. Misalnya hari ini “Israel” menyatakan dukungan kepada Palestina sebagai negara merdeka, dan kemudian Presiden Prabowo menyatakan mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik, tapi besoknya lagi “Israel” mengulangi lagi, tidak pada komitmennya dengan kembali menyerang dan menjajah,” kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) melalui keterangan tertulis, Jumat (30/5/2025).
Hidayat mengatakan beberapa negara Arab sejatinya sudah melakukan berbagai macam cara untuk mewujudkan Palestina merdeka. Tapi hasilnya, justru “Israel” makin memperluas kekuasaannya.
“Hasilnya alih-alih Palestina makin mendekati merdeka dengan two state solution, malah Israel makin merasa mendapat legitimasi untuk memperluas kekuasaannya dan penjajahannya atas Palestina,” ujar Hidayat.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS itu mengatakan membuka hubungan diplomatik dengan “Israel” harus menjamin poin-poin penting. Misalnya, telah memastikan Palestina tidak dijajah “Israel” dan menjadi negara merdeka serta berdaulat. Lalu, Palestina diakui menjadi anggota penuh oleh PBB.
“Itu hal mendasar yang tentu menjadi komitmen Presiden Prabowo melanjutkan komitmen Presiden-Presiden RI sebelumnya, dan hanya dengan begitulah utang Indonesia berupa kemerdekaan Palestina benar-benar akan terbayar,” ujar Hidayat.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap mengakui “Israel” sebagai negara yang berdaulat, asalkan “Israel” juga mengakui Palestina.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam joint statement bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
“Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh ” Israel”, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Prabowo.
(ameera/Arrahmah.id)