ANKARA (Arrahmah.id) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan rakyat ‘Israel’ tak akan bisa hidup tenang jika terus membuat onar di kawasan. Dia menyatakan tidak akan berdamai dengan ‘Israel’ selama negara Yahudi itu masih menyerang Jalur Gaza.
“‘Israel’ tidak bisa menjamin keselamatan rakyatnya dengan mengganggu stabilitas kawasan,” ujarnya, dikutip dari Al Jazeera (26/6), “Perdamaian dan keharmonisan di antara kita tidak mungkin terjadi selama mereka (‘Israel’) terus bersikap seperti ini.
Pada kesempatan yang sama, Erdogan balik memuji Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini terungkap saat ia mengadakan pembicaraan dengan Trump di sela-sela KTT NATO.
“Presiden Turki menyatakan kepuasannya dengan gencatan senjata yang dicapai antara ‘Israel’ dan Iran melalui upaya Presiden Trump, berharap itu akan permanen,” kata kantornya, dikutip AFP (25/6).
Selain itu, Erdogan juga menekankan perlunya Ankara dan Washington untuk bekerja sama secara erat guna mengakhiri perang di Gaza sesegera mungkin. Dirinya pun mendesak AS melakukan hal sama konflik Rusia-Ukraina.
“Presiden Turki menekankan pentingnya dialog yang erat dalam mengakhiri tragedi kemanusiaan di Gaza sesegera mungkin dan dalam menyelesaikan perang Rusia-Ukraina secara damai,” katanya.
Erdogan juga menyerukan peningkatan kerja sama industri pertahanan dengan Amerika Serikat. Erdogan menyebut kemitraan keduanya dapat secara signifikan meningkatkan perdagangan di antara mereka.
“Memajukan kerja sama dalam industri pertahanan akan memfasilitasi pencapaian tujuan volume perdagangan sebesar US$100 miliar, (sekitar Rp 1.640 triliun),” ujarnya. (hanoum/arrahmah.id)