TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Pada Kamis (19/6/2025), militer pendudukan ‘Israel’ melanjutkan serangan brutalnya terhadap warga Palestina di Kamp Pengungsi Balata di timur Nablus dan di kota Jaba’ dekat Jenin, wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.
Menurut sumber-sumber lokal, pasukan ‘Israel’ telah memasuki Kamp Balata untuk hari kedua berturut-turut, menyebar di gang-gang sempit dan permukiman padat kamp tersebut. Para saksi mata melaporkan bahwa tentara mengubah rumah-rumah warga menjadi pos militer, menggeledah puluhan rumah, menangkap puluhan warga Palestina, dan membawa mereka ke lokasi interogasi di lapangan.
Setidaknya 14 keluarga Palestina dipaksa mengosongkan rumah mereka dan mengungsi ke wilayah lain akibat operasi militer ini.
Pada Rabu (18/6), pasukan ‘Israel’ juga meledakkan sebuah bengkel pandai besi di sekitar kamp, dengan ledakan-ledakan masih terdengar hingga Kamis pagi.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa 16 warga mengalami luka-luka dalam serangan yang berlangsung terus-menerus di kamp pengungsi tersebut. Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa pasukan ‘Israel’ menahan tim medis mereka di lingkungan Harat al-Hashashin dan menyita kunci ambulans.
Penyerbuan Meluas: Dari Nablus hingga Ramallah
Di desa al-Lubban al-Sharqiya di selatan Nablus, tentara ‘Israel’ dilaporkan menyita sebuah bangunan tempat tinggal, menyebar di jalan-jalan desa, dan mendirikan pos pemeriksaan militer di pintu masuk utama desa.
Sementara itu, di kota Jaba’, selatan Jenin, operasi militer ‘Israel’ telah memasuki hari ketiga. Sumber lapangan menyebutkan bahwa pasukan ‘Israel’ mengepung kota, menggeledah rumah-rumah, dan menyeret warga ke lokasi pemeriksaan lapangan. Mereka juga mengerahkan kendaraan lapis baja “Eitan” dan memberlakukan jam malam di wilayah tersebut.
Pada Kamis dini hari (18/6), militer ‘Israel’ juga melakukan serangkaian penggerebekan ke berbagai kota dan desa, termasuk Ramallah, serta desa al-Asakrah di selatan Bethlehem, yang disertai dengan gelombang penangkapan massal.
Serangan ini merupakan bagian dari operasi militer besar-besaran ‘Israel’ di utara Tepi Barat yang telah berlangsung sejak 21 Januari 2024, menargetkan kamp-kamp pengungsi di Jenin dan Tulkarem.
Sejak serangan ‘Israel’ ke Iran pada Jumat pekan lalu, ‘Israel’ juga telah memberlakukan pengepungan total atas Tepi Barat, yang kini memasuki hari keenam, memperketat semua jalur dan akses warga Palestina, menutup jalan utama, dan mengubah Tepi Barat menjadi “penjara terbuka”. Akibatnya, kehidupan warga hampir lumpuh total dan penderitaan mereka kian parah.
Gaza Dibakar, Tepi Barat Dicekik
Realitas ini menunjukkan bahwa agresi ‘Israel’ bukan hanya terbatas pada Jalur Gaza, melainkan juga berlangsung sistematis di seluruh Palestina, termasuk wilayah Tepi Barat yang kini tengah dicekik dan dibungkam di bawah bayang-bayang tank, penyitaan rumah, dan pengusiran paksa.
Sementara dunia terus menyaksikan, rakyat Palestina berjuang bertahan hidup dalam dua front penjajahan yang kejam, di Gaza dengan bom, dan di Tepi Barat dengan sepatu tentara dan rantai penjara. (zarahamala/arrahmah.id)