GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata dari Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, merilis sebuah video pada Jumat (30/5/2025) yang disebut-sebut sebagai dokumentasi dari operasi militer tahap ketiga mereka bertajuk ‘Batu Daud’, yang menargetkan pasukan ‘Israel’ di berbagai wilayah Jalur Gaza.
Dalam video tersebut, terlihat seorang penembak jitu Al-Qassam membidik tiga tentara ‘Israel’ yang berada di dekat sebuah buldoser di lingkungan Shuja’iyya, Kota Gaza. Salah satu dari mereka tampak jatuh setelah terkena tembakan dari senapan runduk Ghoul, senjata yang juga ditampilkan dalam cuplikan itu.
Kemudian video memperlihatkan sebuah penyergapan di area yang sama. Di situ, pejuang Al-Qassam disebut berhasil menjebak satu unit infanteri ‘Israel’ dalam perangkap dan meledakkan dua alat peledak, yang dilaporkan menimbulkan korban jiwa.
Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian operasi ‘Batu Daud’. Operasi kedua, yang ditayangkan pada Kamis (29/5), menyasar pasukan dan kendaraan ‘Israel’ di sekitar Sekolah Al-Aqsa di Al-Qarara, sebelah timur Khan Yunis. Sementara operasi pertama, yang disiarkan pada Rabu (28/5), menampilkan serangan terhadap pasukan ‘Israel’ di Beit Lahia, Gaza bagian utara.
Sejak dimulainya serangan darat ‘Israel’ pada 27 Oktober 2023, faksi-faksi perlawanan Palestina secara rutin merilis video operasi mereka terhadap pasukan ‘Israel’. Aksi-aksi ini meliputi penyergapan, pertempuran langsung, hingga serangan roket, yang disebut telah menyebabkan banyak korban di pihak Israel serta menghancurkan atau merusak ratusan kendaraan militer.
Pakar militer Kolonel Hatem Karim Al-Falahi mengatakan kepada Al Jazeera pada Jumat (30/5) bahwa operasi perlawanan yang terus berlanjut di timur Khan Yunis menunjukkan bahwa para pejuang Palestina masih mampu menghadapi pasukan ‘Israel’, bahkan di dekat zona penyangga tempat militer ‘Israel’ sudah bercokol selama berbulan-bulan.
Al-Falahi menambahkan, meski wilayah seperti Khuza’a telah luluh lantak dan banyak warga sipil mengungsi dari Khan Yunis timur, para pejuang perlawanan tetap mengandalkan infrastruktur militer yang masih bisa digunakan.
Ia juga menjelaskan bahwa ‘Israel’ tengah menekan di banyak front secara bersamaan dalam upaya melemahkan perlawanan, dengan operasi-operasi yang berlangsung serentak di utara, seperti Beit Lahia, Jabalia, dan Shuja’iyya serta di Khan Yunis di selatan.
Pada Kamis (29/5), Brigade Al-Qassam melancarkan penyergapan kompleks di Al-Qarara, sebelah timur Khan Yunis. Mereka dilaporkan berhasil memancing pasukan ‘Israel’ masuk ke dalam terowongan jebakan dengan taktik yang dikenal sebagai “auman serigala”.
Setelah terowongan diledakkan, para pejuang menyerang pasukan penyelamat dengan dua bom anti-personel, lalu menghancurkan tiga bangunan tempat pasukan ‘Israel’ berlindung. Aksi ini dilakukan berdasarkan pengamatan ketat terhadap pergerakan kendaraan militer ‘Israel’.
Sementara itu pada Jumat yang sama (30/5), Brigade Al-Quds, sayap militer dari Gerakan Jihad Islam Palestina, mengumumkan serangkaian operasi baru, termasuk satu serangan gabungan dengan Brigade Al-Qassam. Menurut pernyataan mereka, kedua kelompok menarget satu unit ‘Israel’ yang masuk ke wilayah sekitar Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis, menggunakan rudal anti-personel dan terlibat dalam pertempuran jarak dekat.
Secara terpisah, Brigade Al-Quds juga melaporkan serangan terhadap sebuah rumah di Khan Yunis yang diyakini menjadi tempat perlindungan bagi sepuluh tentara ‘Israel’. Mereka menyatakan seluruh tentara di dalam rumah tersebut tewas atau terluka. Tak lama setelah serangan, helikopter ‘Israel’ dikabarkan mendarat di lokasi.
Dua hari sebelumnya, kelompok yang sama mengklaim melakukan operasi serupa di wilayah tersebut, di mana satu unit ‘Israel’ yang berlindung di bangunan jebakan berhasil mereka lumpuhkan sepenuhnya.
Di sisi lain, Kepala Staf Militer ‘Israel’, Eyal Zamir, dalam pernyataannya mengakui bahwa perang ini masih penuh tantangan. Ia menyebut konflik ini sebagai “panjang dan di banyak front,” sambil bersumpah untuk “menghancurkan Brigade Khan Yunis secara tuntas, sebagaimana yang kami lakukan di Rafah.” (zarahamala/arrahmah.id)