GAZA (Arrahmah.id) – Seorang tentara ‘Israel’ dilaporkan mengalami luka kritis akibat operasi perlawanan di kawasan Shuja’iyya, sebelah timur Kota Gaza. Ia segera dievakuasi dengan helikopter militer ke Yerusalem yang diduduki.
Media ‘Israel’ pada Ahad (8/6/2025) melaporkan insiden ini sebagai “peristiwa keamanan” yang terjadi di lingkungan Shuja’iyya, mengindikasikan bahwa operasi perlawanan Palestina terhadap pasukan ‘Israel’ yang masih terus menyerang Jalur Gaza semakin intensif.
Sebuah helikopter militer ‘Israel’ juga dilaporkan mendarat di RS Shaare Zedek di Yerusalem, kemungkinan besar membawa tentara yang terluka dalam serangan di Shuja’iyya.
Sebelumnya, Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata dari Gerakan Perlawanan Islam Hamas, mengumumkan bahwa para pejuangnya telah menewaskan dua tentara ‘Israel’ dari jarak sangat dekat pada Selasa lalu (27/5) di Jalan Al-Nazzaz, wilayah timur Shuja’iyya.
Kelompok tersebut juga melaporkan telah menyerang buldozer militer D9 ‘Israel’ dengan rudal Yasin 105 pada Sabtu lalu (7/6), di dekat lokasi Yarmouk di lingkungan Al-Manara, Khan Yunis, Gaza selatan.
Sementara itu, kelompok yang menamakan dirinya Brigade Syahid Muhammad al-Deif merilis video yang menunjukkan para anggotanya meluncurkan tiga roket ke arah posisi militer ‘Israel’ di Gaza.
Di sisi lain, surat kabar ‘Israel’ Israel Hayom melaporkan bahwa sebuah roket yang ditembakkan oleh pasukan ‘Israel’ di dalam Gaza justru meleset dan hampir menghantam posisi mereka sendiri, nyaris menimbulkan insiden fatal.
Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dalam beberapa hari terakhir meningkatkan operasi militernya, menyatakan bahwa mereka kini sedang menjalankan perang atrisi sebagai respons atas genosida yang terus berlangsung terhadap warga sipil Gaza.
Menurut Hamas, operasi-operasi ini dirancang untuk mengejutkan musuh setiap hari dengan taktik-taktik baru yang terus dikembangkan.
Dalam operasi terpisah, Brigade Al-Quds, sayap militer dari Gerakan Jihad Islam Palestina, menyiarkan rekaman penyergapan yang dilakukan di Tel al-Zaatar, sebelah timur Jabaliya, Gaza utara. Mereka menyatakan bahwa para pejuang mereka meledakkan ranjau dan mortir yang dipasang untuk menyasar satuan militer ‘Israel’.
Sejak 7 Oktober 2023, ‘Israel’ dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat telah melancarkan perang pemusnahan (genosida) terhadap Jalur Gaza. Lebih dari 180.000 warga Palestina tewas atau terluka, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 14.000 orang masih hilang, dan ratusan ribu lainnya terusir dari rumahnya, di tengah bencana kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (zarahamala/arrahmah.id)