GAZA (Arrahmah.id) – Kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza kembali mengumumkan serangkaian operasi militer baru yang menargetkan pasukan pendudukan ‘Israel’. Dalam laporan terbarunya, militer ‘Israel’ mengakui bahwa satu tentaranya tewas di Gaza utara, sementara lima lainnya mengalami luka-luka di bagian selatan wilayah tersebut.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, merilis cuplikan video yang menunjukkan jebakan terhadap tentara dan kendaraan militer ‘Israel’ di sekitar area Sekolah Al-Aqsha di kota Al-Qarara, sebelah timur Khan Yunis, Gaza selatan. Operasi ini merupakan bagian dari rangkaian serangan yang mereka beri nama “Hajar Daud” atau “Batu Daud”, sebagai respons terhadap operasi militer ‘Israel’ yang mereka sebut “Mirkavat Gideon” (Kereta Gideon).
Dalam pembukaan video jebakan tersebut, Al-Qassam menjelaskan bahwa pasukan mereka berhasil memperdaya tentara ‘Israel’ dengan taktik “auman serigala”, strategi yang digunakan untuk menarik perhatian musuh, hingga akhirnya mereka masuk ke area terowongan yang telah dipasangi bahan peledak.
Selain itu, pada Selasa (27/5/2025), Al-Qassam juga melaporkan bahwa mereka meledakkan alat berat militer ‘Israel’ dengan ranjau antitank di sekitar wilayah Abu Lahia, juga di Al-Qarara, timur Khan Yunis.
Tak hanya Hamas, kelompok Jihad Islam Palestina melalui sayap militernya, Saraya Al-Quds, juga terlibat dalam serangan. Mereka merilis gambar saat para pejuangnya meledakkan sebuah rumah yang telah dijebak di lingkungan Shuja’iyya, timur Kota Gaza, saat pasukan ‘Israel’ berada di dalamnya.
Dalam pernyataan sebelumnya, Saraya Al-Quds menyebut bahwa mereka menembakkan roket tipe 107 ke arah kumpulan pasukan ‘Israel’ di timur Jabaliya dan mengklaim berhasil mengenai sasaran secara langsung. Mereka juga merilis rekaman saat menjatuhkan drone pengintai ‘Israel’ dan menembaki pasukan di timur lingkungan Al-Tuffah dengan mortir, sebagai bagian dari pertempuran besar yang mereka sebut “Taufan Al-Aqsha”.
Sementara itu, militer ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa salah satu tentaranya tewas dalam serangan terhadap sebuah buldoser militer milik unit teknik tempur di Gaza utara. Korban disebut sebagai pegawai dari perusahaan kontraktor yang menyuplai layanan logistik untuk Kementerian Pertahanan ‘Israel’. Menurut media ‘Israel’, buldoser tersebut meledak akibat ranjau darat saat tengah menghancurkan rumah milik warga Palestina di wilayah tersebut.
Di bagian selatan Gaza, dua tentara ‘Israel’ juga dilaporkan terluka, salah satunya dalam kondisi serius, dalam baku tembak dan segera dievakuasi ke rumah sakit Soroka di Be’er Sheva menggunakan helikopter militer. Tak lama kemudian, militer ‘Israel’ juga mengumumkan bahwa tiga tentara lainnya terluka setelah menjadi sasaran tembakan peluncur RPG.
Sejak awal operasi darat ‘Israel’ pada 27 Oktober 2023, faksi-faksi perlawanan di Gaza terus mendokumentasikan berbagai serangan terhadap pasukan dan kendaraan militer ‘Israel’. Video-video yang dipublikasikan memperlihatkan detail pertempuran, mulai dari penyergapan hingga peledakan yang berhasil menimbulkan kerugian besar bagi pihak ‘Israel’.
Kelompok perlawanan dinilai berhasil melancarkan sejumlah jebakan militer yang mematikan, menghancurkan dan merusak ratusan kendaraan tempur, serta meluncurkan roket ke kota-kota dan permukiman ‘Israel’ dengan jangkauan menengah hingga jauh menunjukkan bahwa perlawanan terhadap pendudukan masih jauh dari berakhir. (zarahamala/arrahmah.id)