TEHERAN (Arrahmah.id) — Seorang pejabat senior Iran sekaligus mantan komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mohsen Rezaei, mengatakan pada Ahad (15/6/2025) bahwa negaranya belum mengunakan senjata utamanya. Sejauh ini baru hanya menggunakan senjata generasi tua dalam menanggapi agresi ‘Israel’.
“Kami belum menggunakan hulu ledak yang lebih kuat,” katanya, mengenai keputusan Iran menggunakan rudal dengan hulu ledak seberat 1,5 ton terhadap Israel.
Sejak meluncurkan serangan balasan ke ‘Israel’ pada Jumat (13/6), Teheran diketahui mengerahkan roket-roket dan rudal balistik ke sejumlah wilayah ‘Israel’. Sebagian rudal itu bahkan telah sukses menembus sistem pertahanan kebanggaan Israel, Iron Dome.
Menurut Rezaei, “kejutan besar” oleh Iran belum terungkap sejauh ini. Ia pun menekankan bahwa apa yang menanti ‘Israel’ adalah sesuatu yang “lebih besar dan jauh lebih parah.”
“Perang akan berlanjut sampai kekalahan total entitas pendudukan [Israel],” kata Rezaei, seperti dikutip Al Mayadeen (16/6).
Dalam kesempatan yang sama, Rezaei juga memperkirakan bahwa konfrontasi ‘Israel’-Iran kemungkinan dapat berlangsung selama beberapa pekan.
Sejalan dengan itu, ia memperingatkan bahwa negara-negara Barat mestinya tak lagi mendukung ‘Israel’ jika tak ingin perang ini meluas.
“Jika Amerika Serikat dan Eropa tidak menghentikan dukungan langsung mereka untuk ‘Israel’, medan perang akan meluas dan kami akan terpaksa masuk ke fase konfrontasi berikutnya,” ucapnya.
“Kami memiliki taktik yang bahkan belum digunakan,” lanjut Rezaei.
Menurut IOF, sebelum meluncurkan Operasi True Promise 3, Iran diperkirakan memiliki hingga 2.000 rudal yang mampu mencapai ‘Israel’. Dalam beberapa tahun terakhir, Teheran diyakini telah meningkatkan produksi rudal-rudalnya secara dramatis.
“Kami memahami mereka memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah itu secara dramatis menjadi 8.000 rudal dalam waktu dekat,” kata Letnan Kolonel Shoshani pada Minggu, seperti dilansir The Telegraph.
Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu sempat menyampaikan bahwa Iran saat ini bertujuan memproduksi 300 rudal setiap bulan. Dengan demikian, gudang senjata Iran diperkirakan akan dihuni oleh 20.000 rudal dalam waktu enam tahun.
Berdasarkan proyeksi ini serta tempo peluncuran saat ini, kepala eksekutif risiko geopolitik Sibylline, Justin Crump, memperkirakan bahwa Iran akan menghabiskan stok rudalnya dalam waktu sekitar tiga pekan jika terus mempertahankan skala serangannya saat ini. (hanoum/arrahmah.id)